Tuesday, March 13, 2012

Ascomycetes



Penamaan Ascomycetes berhubungan dengan ciri khas yang dimiliki oleh golongan jamur ini, yaitu tempat terbentuknya spora yang disebut askus sehingga sporanya disebut askospora. Kelompok jamur yang hidup di darat dan memiliki bentuk tumbuh pada bermacam-macam habitat. Talus pada umunya berupa filamen yang secara teratur bersekat, meskipun tidak sempurna. Sel atau segmen masing-masing berisi satu atau lebih inti. Fase motil dalam daur hidupnya tidak ada, bahkan sel reproduksinya adalah non motil.

Ciri-Ciri Umum:
v  Fase somatik pada umumnya adalah miselium bercabang dengan sekat teratur, meskipun sekatnya terdapat lubang sederhana.
v  Persatuan hifa antara hifa tetangga sering terjadi.
v  Karakteristik spora yang disebut askospora.
v  Adanya fase dikariotik dalam daur hidupnya.
v  Pada umunya asci dibentuk pada tubuh buah yang disebut askokarp.


Susunan Tubuh
Umunya berupa filamen, kecuali yeast (Saccharomyces). Misel panjang, ramping bercabang, hifa bersekat dengan pertumbuhan apikal. Dinding sel terutama mengandung kitin jamur. Tiap segmen umunya satu inti tetapi pada beberapa marga Pyronema, Dipodascus, dan Morchelia adalah multinukleat. Dalam sitoplasma tedapat ribosom, retikulum endoplasma, dan mitokondria.. tiap segmen terdapat lubang yang pada Ascomycetes masih sederhana, melalui lubang protoplasma mengalir dari satu sel ke sel lainnya.
 gambar: Saccharomyces cerevisiae
Reproduksi
a.       Vegetatif :
  1. Fragmentasi
  2. Pembelahan
  3. Pembentukan kuncup (budding)
b.      Secara sporik
1.      Konidia : dibentuk secara eksogen dan non-motil, dibentuknya karenaujung suatu hifa mengalami penggentingan sehingga terjadi semacam sel. Kemudian bagian hifa di bawah sel yang pertama tadi mengalami pengentingan pula sehingga  terjadi sel kedua dengan cara yang sama terjadi sel-sel berikutnya dan disebut konidia. Tangkai pembawa konidia disebut konidiofor, ada yang panjang, tunggal, atau bercabang, ada yang tumbuh tersebar tanpa ikatan.
2.      Oidia : hifa di bawah kondisi tertentu terpisah-pisah menjadi beberapa sel. Satu sel dari tiap fragmen disebut oidia, memiliki ukuran dan bentuk yang tidak berbeda dengan hifa pembentuknya.
3.      Klamidospora : struktur besar, dinding tebal, sel istirahat yang berisi banyak cadangan makanan, tahan terhadap kekeringan dan hidup dalam periode yang lama.
c.       Gametik
Terjadi melalui bersatunya dua inti yang kompatibel, terkumpul dalam zigot yang diplioid. Cara reproduksi gametik:
1.       Persatuan gametangium
Dua sel yang berfungsi sebagai gametangium bersatu sehingga terjadi plasmogami segera diikuti kariogami, terbentuk perstuan sel dengan inti diploid atau zigot, zigot membesar membentuk askus. Ada dua tipe gametik, seperti isogami dan anisogami tergantung pada ukuran gamet yang bersatu.
2.       Kontak gametangium
Pada Ascomycetes gametangium jantan disebut anteridium dan gametangium betina disebut askogonium. Askogonium seringkali pada ujung distal memanjang dan membentuk struktru seperti kait. Struktur memanjang ini disebut trikogen, berfungsi sebagai penghubung protoplas dari anteridium yang akan masuk dalam askogonium.
3.      Spermatisasi
Alat yang berfungsi sebagai gametangium jntan disebut spermatia. Spermatia adlah sel yang bersifat jantan nonmotil, kecil, dan berinti satu. Hifa penghasil spermatia disebut spermatiofor. Spermatia yang terlepas dari spermatiofor dapat terbawa oleh angin, air, serangga, dan mencapai trikogen atau sel lain yang kompatibel.
 4.      Somatogami
Perkembangan askus ada dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung berdasarkan terjadinya peristiwa plasmogami yang langsung atau diikuti kariogami. Inti dari satu sel bermigrasi ke sel lainnya melalui lubang sederhana.

No comments:

Post a Comment